(Foto: Detik.jateng)
Pena Rakyat – Di tengah pesatnya perkembangan kuliner modern dan maraknya makanan cepat saji, Lontong Tuyuhan tetap berdiri kokoh sebagai salah satu ikon kuliner tradisional Rembang. Hidangan khas yang berasal dari Desa Tuyuhan, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang ini, berhasil mempertahankan pesonanya selama puluhan tahun sebagai santapan favorit masyarakat lintas usia dan daerah.
Dengan cita rasa khas yang diwariskan secara turun-temurun, Lontong Tuyuhan menyuguhkan perpaduan lontong lembut dan ayam kampung berbumbu opor santan yang kaya rempah. Kuah santannya yang kental namun ringan, dipadukan dengan tekstur ayam kampung yang empuk dan bumbu yang meresap hingga ke dalam, menciptakan harmoni rasa yang menggugah selera.
Warung Lontong Tuyuhan banyak ditemukan di sepanjang jalur menuju Desa Tuyuhan, dan beberapa di antaranya telah berdiri sejak puluhan tahun silam. Salah satu yang paling dikenal adalah milik Bu Siti (55 tahun), yang telah menjalankan usaha keluarga sejak tahun 1980-an.
“Resep ini saya pelajari dari ibu saya sejak kecil. Waktu itu kami hanya berjualan dari rumah, sekarang alhamdulillah sudah punya tempat sendiri dan pelanggan tetap dari mana-mana,” ujar Bu Siti, sambil melayani pembeli di warungnya yang selalu ramai, terutama saat akhir pekan dan musim liburan.
Dibanderol dengan harga sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000 per porsi, Lontong Tuyuhan menjadi pilihan makanan yang terjangkau namun mengenyangkan. Porsinya pas untuk makan siang atau sarapan berat, dan banyak warung yang juga menyediakan pilihan lauk tambahan seperti telur bacem, tahu tempe goreng, hingga sambal khas Tuyuhan yang pedas menggigit.
Dengan cita rasa yang khas, nilai historis yang kuat, dan potensi wisata kuliner yang menjanjikan, Lontong Tuyuhan bukan sekadar sajian tradisional—ia adalah simbol kebanggaan daerah dan warisan budaya yang perlu terus dirawat dan dikenalkan kepada generasi berikutnya.
Sumber: Info Seputar Rembang