![]() |
Poster Jumbo |
(Foto: Pinterest)
Pena Rakyat — Film animasi Indonesia Jumbo kembali mencetak prestasi gemilang dengan berhasil meraih lebih dari 9,5 juta penonton di dalam negeri dalam waktu kurang dari dua bulan sejak penayangan perdananya pada 31 Maret 2025. Angka tersebut menempatkan Jumbo sebagai salah satu film lokal terlaris sepanjang masa dan film animasi Indonesia terpopuler, mengukuhkan posisi Visinema Studios sebagai pionir produksi animasi berkualitas di Tanah Air.
Jumbo, disutradarai oleh Ryan Adriandhy dalam debut penyutradaraannya, mengisahkan petualangan Don, seorang anak berusia 10 tahun yang sering diremehkan karena tubuhnya yang besar dan keberaniannya diuji ketika harus menghadapi berbagai tantangan bersama peri kecil bernama Meri. Film ini tidak hanya menghadirkan cerita yang menyentuh tentang persahabatan, keberanian, dan kepercayaan diri, tetapi juga mengemas visual animasi memukau yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan usia.
Pencapaian Jumbo tak lepas dari respon positif penonton yang terus meningkat seiring dengan libur panjang dan momen spesial seperti Hari Paskah, Hari Buruh, dan Waisak, yang mendorong lebih banyak keluarga memilih film ini sebagai hiburan berkualitas. Selain itu, ketersediaan lebih dari 2.000 tayangan per hari di berbagai bioskop di seluruh Indonesia turut memudahkan akses penonton untuk menikmati film ini.
Selain berhasil di dalam negeri, Jumbo juga tengah bersiap untuk ekspansi ke kancah internasional. Film ini dijadwalkan tayang di 17 negara mulai Juni 2025, membawa karya anak bangsa ini ke panggung global dan membuka peluang baru bagi industri animasi Indonesia.
Kesuksesan Jumbo membuktikan bahwa industri perfilman animasi Tanah Air semakin berkembang pesat dan mampu bersaing di tingkat internasional. Para pengamat industri melihat pencapaian ini sebagai momentum penting yang dapat mendorong lebih banyak produksi lokal berkualitas dan inovatif ke depan.
Dengan tren penonton yang terus meningkat, Jumbo berpotensi untuk segera menembus angka 10 juta penonton, sebuah tonggak sejarah baru yang akan mengukuhkan film ini sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa, mendekati capaian KKN di Desa Penari yang saat ini memegang rekor dengan lebih dari 10 juta penonton.